About

  • Logo Of Indonesia Train Company

    KAI means Kereta Api Indonesia basicly it is a Train Company In Indonesia which started in 17 June 1864 By General L.A.J Baron Sloet van de Beele and controlled by Staats Spoorwegen

  • The Largest Station In Malang

    This is Train station in Malang, Indonesia one of the largest station in DAOP 8 Surabaya East Java this Station has over 9 Train tracks

  • A Photot

    Aesthetic Photo

Rabu, 17 April 2024

Eid Mubarak

LAPORAN DAN HASIL POSTER EID MUBARAK 


hasil poster : 

Pada hari ini, saya telah membuat sebuah poster menggunakan aplikasi Adobe Express. Proses pembuatan poster tersebut melibatkan beberapa langkah yang cukup sederhana namun penting untuk menciptakan sebuah karya yang menarik dan informatif. Pertama-tama, saya memilih tema dan gambar yang sesuai dengan pesan yang ingin saya sampaikan melalui poster tersebut. Kemudian, dengan menggunakan fitur-fitur yang disediakan oleh Adobe Express, seperti berbagai template, filter, teks, dan elemen desain lainnya, saya menyusun komposisi poster dengan tata letak yang menarik dan estetika visual yang kuat.

Adobe Express dipilih sebagai platform untuk pembuatan poster ini karena berbagai alasan yang sangat memudahkan proses dan meningkatkan kualitas hasil akhir. Pertama, Adobe Express menawarkan beragam template yang telah dirancang dengan baik, sehingga memudahkan saya untuk memulai proses desain tanpa harus memulai dari awal. Selain itu, fitur penyuntingan gambar yang lengkap memungkinkan saya untuk menyesuaikan gambar dengan kebutuhan desain, mulai dari penyesuaian warna hingga pemotongan gambar. Tak ketinggalan, tersedianya beragam jenis teks dan font memberikan fleksibilitas dalam menambahkan informasi atau pesan yang ingin disampaikan pada poster.

Lebih dari sekadar kemudahan teknis, keputusan untuk menggunakan Adobe Express juga didasari oleh reputasi Adobe sebagai pemimpin industri dalam perangkat lunak desain. Dengan demikian, saya percaya bahwa menggunakan Adobe Express dapat menjamin kualitas hasil akhir yang profesional dan memenuhi standar desain yang diharapkan. Selain itu, kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh Adobe Express juga memastikan bahwa proses pembuatan poster dapat dilakukan dengan cepat dan efisien, tanpa mengorbankan kualitas akhir.

Dengan demikian, pembuatan poster menggunakan Adobe Express telah memberikan pengalaman yang memuaskan dan hasil yang memuaskan pula. Dengan berbagai fitur yang lengkap dan mudah digunakan, serta kualitas hasil akhir yang profesional, Adobe Express menjadi pilihan yang tepat bagi siapa pun yang ingin menciptakan poster yang menarik dan informatif dalam waktu yang singkat.



Rabu, 31 Januari 2024

CC 203






Model dan Seri:

Lokomotif CC 203 merupakan lokomotif diesel-elektrik yang diproduksi oleh pabrikan General Electric (GE) Transportation.


Tenaga Penggerak: 

Lokomotif ini menggunakan sistem penggerak diesel-elektrik, di mana mesin diesel digunakan untuk menghasilkan listrik yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor traksi.


Mesin Diesel:

Lokomotif CC 203 dilengkapi dengan mesin diesel General Electric GE-7FDL-16 dengan daya yang cukup besar. Mesin ini dirancang untuk memberikan tenaga yang handal dan efisien.


Sistem Penggerak:

Lokomotif ini menggunakan sistem penggerak AC/DC (Alternating Current/Direct Current) yang efisien, memungkinkan adaptasi yang baik dengan kondisi rel yang beragam.


Kapasitas Traksi:

CC 203 memiliki kapasitas traksi yang tinggi, memungkinkan untuk menarik rangkaian kereta api dengan beban yang signifikan.


Kecepatan Maksimum:

Lokomotif ini mampu mencapai kecepatan yang signifikan, memungkinkan untuk menjalankan perjalanan kereta api dengan waktu tempuh yang efisien.


Sistem Rem:

Dilengkapi dengan sistem rem yang canggih, termasuk rem dinamis untuk mengurangi kecepatan saat menuruni lereng yang curam.


Sistem Kendali:

CC 203 menggunakan sistem kendali canggih yang memungkinkan pengemudi untuk mengontrol lokomotif dengan presisi, serta dilengkapi dengan sistem manajemen energi untuk efisiensi operasional.


Konstruksi dan Material:

Kerangka lokomotif dibuat dari bahan yang kokoh dan tahan lama, dengan desain aerodinamis untuk mengoptimalkan efisiensi energi.


Sistem Suspensi:

Dilengkapi dengan sistem suspensi yang dirancang untuk memberikan kenyamanan perjalanan dan stabilitas yang baik pada kecepatan tinggi.


Kabin Pengemudi:

Kabin pengemudi dilengkapi dengan berbagai kontrol dan panel informasi, termasuk sistem kontrol keamanan dan sistem monitoring kondisi mesin.


Sistem Komunikasi:

Dilengkapi dengan sistem komunikasi yang memadai untuk memastikan koordinasi yang baik antara lokomotif dan pusat kontrol operasional.


Keamanan:

Lokomotif ini dilengkapi dengan sistem keamanan yang memenuhi standar keselamatan kereta api, termasuk sistem sinyal dan pencegahan tabrakan.


Pemeliharaan:

Dirancang untuk memudahkan pemeliharaan dan perawatan rutin dengan akses yang baik ke komponen-komponen kunci.


Lingkungan:

Lokomotif ini mematuhi standar emisi gas buang dan memiliki teknologi yang mendukung efisiensi bahan bakar, mengurangi dampak lingkungan.


Penggunaan:

CC 203 digunakan untuk berbagai macam layanan kereta api, termasuk pengangkutan barang dan penumpang di lintas rel Indonesia.


Penggunaan Teknologi Terkini:

Dilengkapi dengan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi operasional, keamanan, dan kenyamanan.


Varian dan Modifikasi:

Beberapa varian dan modifikasi mungkin ada, disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi operator kereta api.


Sejarah dan Pengoperasian:

Lokomotif CC 203 pertama kali dioperasikan pada tahun tertentu dan telah menjadi bagian integral dari sistem transportasi kereta api di Indonesia.


Pengembangan Masa Depan:

Sebagai lokomotif yang terus berkembang, CC 203 terus mengalami inovasi dan pengembangan untuk memenuhi tuntutan masa depan dalam industri perkeretaapian. 



Rabu, 17 Januari 2024

Perang Salib 2

Perang Salib 2



Perang Salib Kedua, yang berlangsung antara tahun 1147 hingga 1149, adalah konflik besar yang melibatkan pasukan Kristen Eropa dan pasukan Muslim di wilayah Timur Tengah. Perang Salib ini dipicu oleh jatuhnya Edessa pada tahun 1144 ke tangan Muslim, yang membuat umat Kristen Eropa marah dan membangkitkan semangat perang salib baru.
Pemicu perang ini terjadi ketika Edessa, yang merupakan salah satu kota di Kekaisaran Latin di Timur Tengah, jatuh ke tangan Zengi, seorang pemimpin Muslim. Berita ini mengejutkan Eropa dan memicu seruan untuk melanjutkan perang salib.

Paus Eugenius III menjadi pendorong utama di balik seruan untuk Perang Salib Kedua. Dia memobilisasi para pemimpin Kristen, termasuk raja dan bangsawan Eropa, untuk bergabung dalam perang salib untuk merebut kembali Edessa.

Perang Salib Kedua melibatkan sejumlah besar pasukan dari Eropa, termasuk pasukan yang dipimpin oleh Raja Louis VII dari Prancis dan Kaisar Konrad III dari Jerman. Mereka bersiap untuk menghadapi tantangan di wilayah yang penuh ketidakpastian dan medan yang sulit.

Perang dimulai dengan serangan terhadap kota Damaskus pada tahun 1148. Meskipun pasukan salib berhasil mencapai kota, mereka tidak mampu merebutnya dan malah mengalami kekalahan yang memalukan.

Pada saat yang sama, aliansi yang tidak stabil antara pasukan Kristen Eropa dan pasukan Muslim lokal semakin memperumit situasi. Sebagian besar pasukan Kristen terpecah belah, sedangkan pasukan Muslim memanfaatkan konflik internal tersebut.

Gencatan senjata pun diumumkan pada tahun 1148 setelah kegagalan pengepungan Damaskus. Paus Eugenius III bersikeras bahwa perang ini harus berlanjut, tetapi ketidaksetujuan dan persaingan di antara pemimpin salib menyulitkan terbentuknya kekuatan gabungan yang efektif.

Pada tahun 1149, perang berakhir dengan penandatanganan perjanjian damai antara pasukan Muslim dan pasukan Kristen. Pemimpin Muslim, Nur ad-Din, berhasil memanfaatkan perpecahan dan konflik di pihak Kristen untuk mempertahankan kendali atas sebagian besar wilayah.

Perang Salib Kedua menggambarkan kegagalan keseluruhan strategi perang salib. Meskipun terdapat semangat dan niat yang kuat untuk merebut kembali tanah suci, perselisihan internal dan ketidakmampuan untuk membentuk aliansi yang kuat menyebabkan kegagalan ekspedisi ini.

Hasil perang ini tidak hanya menciptakan situasi kritis di wilayah Timur Tengah, tetapi juga mengekspos ketidakmampuan Eropa untuk bersatu dalam menghadapi tantangan bersama. Perselisihan dan rivalitas di antara pemimpin salib membawa dampak serius terhadap citra dan kekuatan gerakan salib.

Meskipun Perang Salib Kedua berakhir tanpa kemenangan yang jelas, konflik ini tetap memiliki dampak besar pada sejarah Eropa dan Timur Tengah. Perang salib selanjutnya menjadi gejolak yang berkelanjutan, dan upaya untuk merebut kembali tanah suci terus berlanjut dalam beberapa dekade ke depan.

Salah satu konsekuensi besar dari Perang Salib Kedua adalah peningkatan ketegangan antara dunia Kristen dan Muslim. Masing-masing pihak menjadi lebih curiga dan bersiap untuk menghadapi ancaman dari pihak lawan.

Selain itu, Perang Salib Kedua juga memunculkan pertanyaan tentang kebijakan dan strategi perang salib. Beberapa pemimpin Kristen menyalahkan kurangnya koordinasi dan kolaborasi, sementara yang lain berspekulasi tentang agenda tersembunyi di antara pemimpin salib.

Pada akhirnya, perang ini meninggalkan keraguan dan ketidakpastian tentang keberlanjutan gerakan salib. Meskipun ideologi salib tetap hidup, semangat dan dukungan untuk ekspedisi militer semacam itu mulai mengalami penurunan.

Pada tahun 1150-an, fokus Eropa berpindah ke masalah internal dan konflik lainnya, meninggalkan perang salib sebagai sejarah yang tragis dan penuh pelajaran. Sementara itu, di dunia Muslim, perang ini menjadi bagian dari narasi perlawanan terhadap invasi Eropa.

Dalam jangka panjang, Perang Salib Kedua menyiratkan kebutuhan untuk reevaluasi strategi perang salib. Pemimpin Kristen menyadari pentingnya koordinasi, aliansi yang kuat, dan persatuan untuk menghadapi tantangan di wilayah yang begitu beragam dan kompleks.

Di samping konsekuensi politik dan militer, Perang Salib Kedua juga memiliki dampak budaya. Kontak antara Eropa dan dunia Muslim membawa pertukaran budaya dan pengetahuan, membantu membentuk perkembangan masyarakat di kedua wilayah.

Pemimpin salib, seperti Raja Louis VII dan Kaisar Konrad III, kembali ke Eropa dengan pengalaman yang pahit dan kegagalan yang sulit diterima. Penerimaan masyarakat terhadap kegagalan perang ini memberikan pengaruh besar terhadap pandangan mereka terhadap perang salib selanjutnya.

Sementara beberapa pemimpin salib tetap tekun dalam tekad mereka untuk merebut kembali tanah suci, banyak di antara mereka kehilangan semangat dan keyakinan pada kesuksesan ekspedisi militer tersebut. Pengalaman Perang Salib Kedua memberikan pelajaran berharga tentang kerumitan dan tantangan yang terlibat dalam upaya merebut kembali tanah suci.

Meskipun Perang Salib Kedua tidak mencapai tujuannya untuk merebut kembali Edessa atau mengamankan
 

Rabu, 10 Januari 2024

PLH KA Turangga Dan KRD Lokal Bandung Raya

PLH Cicalengka 

 

Kecelakaan terjadi antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng - Bandung dan KA Commuterline Bandung Raya pada pagi, Jumat (5/1/24). Kecelakaan terjadi pada pukul 06.03 WIB di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka.
Kecelakaan tersebut diakibatkan oleh miskomunikasi antara kedua masinis KA yang menyebabkan kedua Kereta Saling Menabrak sehingga membuat keretanya banyak yang anjlok bahkan sampai terangkat, membuat lokomotif di depannya hancur lebur.

Pada Jumat, 5 Januari lalu, stasiun kereta api di Cicalengka menjadi saksi dari insiden serius yang mengguncang perjalanan kereta di daerah tersebut. Kejadian dimulai pada pagi hari ketika Petugas PLH (Penanggung Jawab Lintasan) sedang menjalankan tugas rutinnya untuk memastikan keamanan dan kelayakan lintasan kereta. Pada saat itu, mereka mendeteksi adanya kerusakan pada rel yang mengancam keselamatan perjalanan.

Dalam upaya mendesak, Petugas PLH segera memberikan peringatan kepada stasiun terdekat dan menghentikan semua perjalanan kereta di lintasan tersebut. Keputusan ini diambil untuk melindungi penumpang dan mencegah potensi kecelakaan yang dapat terjadi akibat kondisi yang tidak aman. Petugas PLH kemudian bekerja sama dengan tim teknis untuk mengevaluasi dan memperbaiki kerusakan yang ditemukan.

Selama beberapa jam, perjalanan kereta di daerah Cicalengka terpaksa dihentikan, menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang yang sudah berada dalam perjalanan. Namun, langkah ini diambil demi keselamatan yang lebih besar. Tim teknis dengan sigap berusaha memperbaiki rel yang rusak, dan setelah memastikan bahwa lintasan sudah aman, perjalanan kereta pun dapat dilanjutkan dengan normal.

Kejadian ini menciptakan perhatian dan diskusi di masyarakat sekitar, menyoroti pentingnya peran Petugas PLH dalam menjaga keamanan lintasan kereta. Insiden ini juga menekankan perlunya perawatan rutin dan pemantauan ketat terhadap infrastruktur kereta api untuk menghindari potensi risiko yang dapat membahayakan penumpang dan pekerja kereta.




Rabu, 15 November 2023

CC 206

LOKOMOTIF CC 206 



Lokomotif CC 206 merupakan salah satu jenis lokomotif diesel-elektrik yang digunakan dalam layanan kereta api di Indonesia. Berikut adalah spesifikasi teknis dari lokomotif CC 206:


Tenaga Mesin:

Lokomotif CC 206 menggunakan sistem penggerak diesel-elektrik, di mana tenaga utama berasal dari mesin diesel. Mesin diesel yang digunakan biasanya memiliki daya yang cukup besar untuk memberikan daya dorong yang diperlukan dalam pengoperasian kereta api berat.

Mesin Diesel:

Lokomotif CC 206 umumnya dilengkapi dengan mesin diesel yang andal dan efisien. Mesin ini dirancang untuk memberikan daya tinggi dan tahan lama, menjadikannya pilihan yang cocok untuk mengatasi medan berat dan rute panjang.

Generator:

Lokomotif ini dilengkapi dengan generator listrik yang mengubah daya mekanik dari mesin diesel menjadi energi listrik. Energi listrik ini kemudian digunakan untuk menggerakkan motor traksi yang memberikan daya dorong pada roda lokomotif.

Motor Traction:

Motor traksi merupakan perangkat yang menerima energi listrik dari generator dan mengubahnya menjadi gerakan roda lokomotif. CC 206 biasanya dilengkapi dengan motor traksi yang dapat memberikan daya dorong yang besar untuk menggerakkan rangkaian kereta api.

Sistem Rem:

Lokomotif ini dilengkapi dengan sistem rem yang efektif dan dapat diandalkan. Rem ini dapat mencakup rem udara, rem dinamis, dan rem elektrodinamis, tergantung pada varian dan kebutuhan operasionalnya.

Kecepatan Maksimum:

CC 206 memiliki kecepatan maksimum yang dapat dicapai. Kecepatan ini dapat bervariasi tergantung pada model dan konfigurasi spesifik lokomotif.

Kabin Pengemudi:

Kabin pengemudi lokomotif dilengkapi dengan perangkat kontrol yang modern dan ergonomis, memungkinkan pengemudi untuk mengoperasikan lokomotif dengan mudah dan efisien. Kabin juga dilengkapi dengan sistem kontrol keamanan dan pemantauan untuk memastikan keamanan operasional.

Lokomotif CC 206, dengan spesifikasinya yang canggih, menjadi tulang punggung dalam menggerakkan kereta api di Indonesia, terutama dalam pengoperasian rangkaian kereta api berat dan panjang. Spesifikasi ini mencerminkan upaya untuk meningkatkan efisiensi, daya tahan, dan kinerja keseluruhan dalam transportasi rel di negara ini.








KA BIMA

 KA BIMA 





Kereta api Bima merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan compartment suite yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) melayani relasi Gambir–Surabaya Gubeng di lintas tengah Jawa. Nama Bima sendiri merupakan kependekan dari "Biru Malam",yang merupakan penerus dari dua layanan kereta tidur sebelumnya yaitu Bintang Sendja dan Bintang Fadjar pada tahun 1967.

Kereta api Bima diluncurkan pada 1 Juni 1967, mengawali sejarah pengoperasian kereta api yang dilengkapi penyejuk udara berfreon di Indonesia. Per tahun 2002, kereta api Bima beroperasi menggunakan bekas rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo sebelum beroperasi menggunakan rangkaian kereta keluaran 2016 dan keluaran tahun 2018 buatan Industri Kereta Api (INKA).

Sejarah
Awal pengoperasian kereta api

Layanan kereta tidur
Kereta api Bima pertama kali beroperasi pada 1 Juni 1967, memiliki rute yang sama seperti pendahulunya, Bintang Fadjar dan Bintang Sendja, yaitu melalui stasiun Semarang Tawang dan Kedungjati atau lintas utara Jawa. Setelah beberapa minggu berikutnya, rute mengalami perubahan, yaitu melalui stasiun Purwokerto dan Yogyakarta atau lintas tengah Jawa. Kereta api ini dilengkapi kereta tidur berwarna biru buatan Waggonbau Görlitz, Jerman Timur.


Salah satu kereta pembangkit buatan Waggonbau Görlitz tahun 1967 yang dulu dipakai oleh KA Bima, kini dipakai oleh KA Ranggajati
Selama tahun 1960-an hingga awal 1980-an, kereta api Bima beroperasi dengan susunan rangkaian kereta: 1 buah lokomotif (bercorak hijau-kuning PNKA/PJKA), 2 kereta tidur kelas I (SAGW), 2 kereta tidur kelas II (SBGW), 1 kereta makan (FW), 1 kereta pembangkit (DPW), dan 1 kereta bagasi. Kereta tidur SAGW—diperuntukkan bagi penumpang yang membayar tiket termahal—dilengkapi jendela lebar dengan lorong dan kompartemen yang luas, serta fasilitas lain seperti lemari pakaian, wastafel, serta tempat tidur yang dapat dilipat menjadi tempat duduk dan menghadap arah perjalanan, sedangkan kereta tidur SBGW dilengkapi kaca jendela yang lebih pendek, fasilitas tempat tidur sebanyak tiga tingkat, serta tempat merokok di koridor. Fasilitas yang disediakan pada kereta makan saat itu berupa makanan dengan sistem tuslah serta bagian dalam yang menyerupai restoran. Kualitas layanan kereta api Bima saat itu dianggap "sejajar dengan kualitas hotel berbintang sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk penginapan dan transportasi."

Penghapusan layanan kereta tidur
Karena alasan sosial, PJKA mengganti kereta tidur SAGW dengan dua rangkaian kereta kelas eksekutif buatan suatu pabrik di Arad, Rumania bernomor seri K1-847xx (dibuat pada 1984, nomor baru: K1 0 84 xx[catatan 1])—diyakini sebagai "kereta kelas eksekutif terburuk yang pernah dimiliki oleh PJKA" karena kursi yang kurang nyaman dan tidak dapat diputar sehingga dapat "menurunkan kualitas layanan kereta api tersebut"—serta dirangkaikan secara bersamaan dengan kereta tidur SBGW.Terdapat sisa kereta tidur SAGW yang sempat digunakan pada layanan PJKA lainnya, seperti kereta api Mutiara Utara, Senja, atau Mutiara Selatan sebelum dilakukan perombakan menjadi kereta kelas eksekutif. Tiga kereta di antaranya menjadi kereta kenegaraan—kini telah dirombak menjadi kereta pariwisata, antara lain kereta wisata Nusantara, Bali, dan Toraja.

Setelah dilakukan penghapusan layanan kereta tidur SAGW, kereta api Bima tetap beroperasi dengan susunan rangkaian kereta kelas eksekutif dan kereta tidur SBGW hingga akhir 1980-an. Kereta tidur SBGW berhenti beroperasi pada awal 1990-an kemudian semua kereta tidur yang tidak terpakai tersebut dirombak menjadi kereta kelas eksekutif biasa—menghilangkan fasilitas tempat tidur kemudian diganti dengan tempat duduk. Sistem penomoran bekas kereta tidur SAGW dan SBGW diubah menjadi K1-67xxx (K1 0 67 xx).

Peran kereta tidur SAGW maupun SBGW kemudian digantikan oleh kereta kuset—kereta kelas ekonomi buatan pabrik Nippon Sharyo yang telah ada sejak 1964 dilakukan perbaikan dengan menambahkan pendingin ruangan, sekat ruangan, serta memasang tempat tidur paten.

Pengoperasian kereta api saat ini
Layanan kereta api kelas eksekutif (1995–sekarang)

Pada tahun 1995, peluncuran salah satu layanan kereta api Argo, JS950 Argo Bromo, menyebabkan beberapa penumpang memilih layanan kereta api Argo karena ia memiliki waktu tempuh yang lebih cepat—beroperasi melalui lintas utara Jawa seperti layanan kereta api yang telah ada sebelumnya, yaitu Mutiara Utara dan Suryajaya.
engan adanya peluncuran kereta api Argo Bromo Anggrek dengan rangkaian kereta buatan INKA keluaran 1997 menyebabkan persediaan untuk pengoperasian kereta api Argo Bromo menjadi berlimpah sehingga rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo sempat dialihkan untuk pengoperasian kereta api ini—rangkaian kereta tersebut sewaktu-waktu digunakan apabila rangkaian kereta Argo Bromo Anggrek mengalami masalah. Setelah dilakukan penambahan rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek pada 2001 serta layanan kereta api JS950 Argo Bromo dihapus, bekas rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo digunakan sepenuhnya untuk pengoperasian kereta api ini mulai 2002 hingga 2016.ute kereta api ini sempat diperpanjang hingga Stasiun Malang per 6 Februari 2014, Namun, rute kereta api ini kemudian dikembalikan lagi seperti semula pada 1 September 2020 karena tingkat keterisian penumpang di lintas Surabaya–Malang menurun yang diakibatkan Pandemi COVID-19 di Indonesia

Sejak 21 Juli 2016, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif buatan INKA keluaran 2016 yang dilengkapi dengan bogie TB-1014 (K10), namun kereta api ini kemudian beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat per akhir tahun 2020.

Mulai tanggal 28 September 2022, bertepatan dengan Dirgahayu PT Kereta Api Indonesia ke 77 tahun, Kereta api Bima ditingkatkan kecepatannya menjadi 120 km/jam.


Mulai tanggal 1 Juni 2023, tepatnya bertepatan dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2023 dan hari ulang tahun kereta api Bima ke-56, kereta api Bima saling bertukar rangkaian dengan Kereta api Argo Semeru yang beroperasi di relasi yang sama dengan jadwal pagi.
Penambahan kembali layanan kereta tidur
Pada tanggal 10 Oktober 2023, rangkaian kereta tidur (T1) dari kereta api Bima diresmikan kembali dengan nama kelas Compartment Suites (bahasa Indonesia: Kompartemen Mewah) setelah "mati suri" selama sekitar 30 tahun.[9] Rangkaian kereta tidur ini merupakan hasil modifikasi dari Balai Yasa Manggarai sebanyak 3 unit, yang memberikan sentuhan mewah meliputi in train entertainment (bahasa Indonesia: hiburan di dalam kereta api), kursi tidur dengan 180 derajat, pintu otomatis, toilet canggih dan sebagainya yang memberikan kesan mewah. Berbeda dengan kereta tidur terdahulu yang menggunakan tempat tidur, kereta baru ini menggunakan kursi yang memiliki banyak fitur yang canggih. Rangkaian kereta ini dipakai kereta Bima dan Argo Semeru. Rangkaian tersebut mula-mula diuji coba dengan relasi Gambir–Cirebon setelah melalui tes dinamis dengan relasi Manggarai–Cikampek.


Lokomotif

Pada masa PNKA hingga PJKA, lokomotif BB200, BB201, atau CC200 sempat digunakan sebagai lokomotif penarik kereta api ini. Namun, lokomotif BB301 dan BB304 lebih sering digunakan untuk menarik kereta api ini hingga ia mulai menggunakan lokomotif CC201 buatan General Electric pada tahun 1977.

Pada rentang tahun 1995 hingga 2013, lokomotif CC203 dan CC204 sering digunakan sebagai penarik kereta api ini sebelum digantikan dengan CC206.

Rabu, 01 November 2023

KA CL PENATARAN

 KA PENATARAN




Kereta api Penataran pertama kali beroperasi pada 1985 yang melayani lintas Surabaya–Blitar melalui Malang—merupakan layanan penerus kereta api Tumapel. Pada tahun 1985 hingga 2002, terdapat tiga layanan kereta api yang beroperasi di lintas Blitar–Malang–Surabaya, yaitu Penataran, Tumapel Utama, dan Tumapel Malang.Kereta Api Indonesia pernah meluncurkan layanan kereta api komersial, kereta api Penataran Ekspres, yang mulai beroperasi pada 1 November 2013 untuk melayani lintas Surabaya–Malang dengan jumlah perjalanan tiga kali dalam sehari. Kereta api ini beroperasi menggunakan kereta kelas ekonomi dengan jumlah tempat duduk sebanyak 106 kursi per kereta. Berbeda dengan ketentuan batas angkut kereta api Penataran yang mencapai 150%, batas angkut kereta api Penataran Ekspres disesuaikan dengan jumlah kursi yang tersedia sehingga setiap penumpang dipastikan mendapatkan tempat duduk. Selain itu, kereta api ini hanya berhenti di stasiun-stasiun tertentu sehingga perjalanan dari Surabaya menuju Malang hanya ditempuh sekitar 2 jam.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, rute kereta api ini diperpanjang hingga  dengan perjalanan sekali pulang pergi sehari mulai 6 Februari 2014. Pada akhir pengoperasiannya, kereta api Penataran Ekspres hanya berhenti di beberapa stasiun dan tentunya, Stasiun Surabaya Gubeng. Karena tingkat okupansi penumpang yang rendah, pengoperasian kereta api ini dihentikan per 6 Januari 2015.





Pengoperasian KA CL DHOHO DAN PENATARAN

Kereta api ini beroperasi dengan dua nama dalam sekali perjalanan dan memiliki rute yang memutar dari Surabaya hingga kembali ke Surabaya (disebut "jalur kantong"). Kereta api Penataran yang tiba di Stasiun Blitar akan berganti nama menjadi kereta api Dhoho sebelum kembali ke Surabaya Kota melalui Kertosono. Sebaliknya, kereta api Dhoho dari Kertosono berganti nama menjadi Penataran di Stasiun Blitar sebelum melanjutkan perjalanan ke Surabaya Kota melalui Malang. Sebagai kereta api lokal, kereta api ini berhenti melayani penumpang di semua stasiun di lintas Surabaya–Blitar, kecuali Boharan, Kedinding, Purwoasri, Minggiran, Susuhan, Sengon, Sukorejo, dan Wonokerto.

Lokomotif BB301 sempat digunakan sebagai lokomotif penarik kereta api Dhoho dan Penataran hingga sekitar 2011, walaupun lokomotif CC201 juga digunakan sebagai lokomotif penarik mulai 2004–2005 hingga sekarang. Saat ini, beberapa perjalanan kereta api ini terkadang ditarik menggunakan lokomotif CC206.[1] Kereta penumpang yang digunakan berupa kereta kelas ekonomi dengan susunan tempat duduk 3–2.

Mulai 1 April 2022, pengoperasian kereta api Dhoho dan penataran yang sebelumnya dikelola oleh KAI kini dialih kelola ke KAI Comuter. Pengalihan operasional ini dilakukan bersamaan dengan beberapa kereta api lokal dan komuter di Indonesia.

Pemberlakuan grafik perjalanan kereta api 2023 mulai 1 Juni 2023 mengubah pola perjalanan kedua kereta api ini. Penumpang dari kereta api Dhoho dan Penataran harus turun dari kereta dan bertukar dengan kereta lain apabila ingin melanjutkan perjalanan ke barat atau timur terutama dari Stasiun Blitar. Meskipun demikian, penumpang tetap dapat membeli satu tiket terusan. Stasiun Ngujang, Pakisaji, dan Purwoasri kembali melayani penumpang kereta api lokal. Penamaan kedua kereta api juga mengalami perubahan, dengan tambahan jenama Commuter Line sebelum nama kereta.Tapi setelah mendapat banyaknya keluhan dari penumpang terutama dari proses pertukaran di Stasiun Blitar yang sulit, KAI Commuter Wilayah 8 Surabaya memutuskan untuk revisi pola operasi Commuter Line Dhoho dan Penataran kembali menjadi rute lingkar tanpa mengubah jadwal sejak 15 Juli 2023.